Tashkent, Haloindonesia.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meyakini sektor ekonomi kreatif (ekraf) memainkan peran strategis dalam membentuk agenda makroekonomi secara global.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga saat menjadi pembicara dalam Ministerial Meeting 4th Edition of World Conference on Creative Economy yang berlangsung di Ayvan Plaza, Central Asian Expo Uzbekistan, Rabu (2/10/2024).
“Ekonomi kreatif membuktikan ketangguhannya dalam berkontribusi pada pemulihan ekonomi dengan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui penciptaan lapangan kerja, meningkatkan ekspor, dan mendorong pembangunan sosial,” kata Menparekraf Sandiaga.
Pertumbuhan ekonomi kreatif saat ini menyumbang 3,1 persen dari PDB Global dan diperkirakan akan meningkat menjadi 3,2 persen pada 2025. Sementara kontribusi ekonomi kreatif untuk lapangan kerja secara global mencapai 6,2 persen.
Terlepas dari kontirbusi ekonomi kreatif, sektor yang menarik ini masih menghadapi sejumlah tantangan yang harus dihadapi bersama seperti situasi geopolitik.
“Karenanya untuk membuka lebih banyak manfaat ekonomi kreatif bagi ekonomi baik secara nasional maupun global, dibutuhkan upaya untuk mempromosikan sektor ini dan mengatasi tantangannya melalui kerja sama internasional yang lebih kuat, inklusif, dan progresif,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Pada tahun 2024, Indonesia menginisiasi adopsi Resolusi dalam Majelis Umum PBB berjudul “Mempromosikan Ekonomi Kreatif untuk Pembangunan Berkelanjutan,” yang disponsori bersama oleh 59 negara lainnya.
Indonesia berharap resolusi tersebut menjadi dasar bagi pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan dukungan yang lebih besar bagi pengembangan ekonomi kreatif.
“Melalui upaya kami dalam beberapa tahun terakhir, kami telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekonomi kreatif. Kami harus melangkah lebih jauh untuk menerjemahkan komitmen menjadi tindakan nyata, sehingga ekonomi kreatif dapat lebih berdampak bagi upaya kami mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga mengapresiasi Pemerintah Uzbekistan yang telah menyusun dokumen WCCE: Tashkent Action Plan sebagai kelanjutan dari dokumen hasil WCCE 2022 sebelumnya yaitu Bali Creative Economy Roadmap.
Menparekraf Sandiaga menyoroti tiga hal berdasarkan Tashkent Action Plan yang dapat dikolaborasikan. Pertama, membangun dan memperkuat jaringan di antara para pelaku kreatif di seluruh dunia. Kedua, mempromosikan dan mendukung pembiayaan inovatif untuk industri kreatif.
Dan ketiga, meningkatkan kemampuan dan keterampilan kecerdasan buatan atau AI industri kreatif dan merumuskan aturan dan peraturan, untuk memastikan bahwa AI dapat digunakan sebagai alat yang ampuh dalam mendukung industri kreatif.
“Saya percaya bahwa Tashkent Action Plan akan menjadi alat penting bagi berbagai pemangku kepentingan untuk memajukan kerja sama, terutama untuk mengimplementasikan Resolusi PBB tentang mempromosikan ekonomi kreatif untuk pembangunan berkelanjutan,” ujar Menparekraf Sandiaga.