Nusa Tenggara Barat, Haloindonesia.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkap setidaknya ada tiga karakteristik pengusaha sukses yang perlu dimiliki dan ditanamkan oleh pelaku UMKM jika usahanya ingin berhasil.
Ketiga karakteristik tersebut antara lain, inovatif, take a risk atau berani mengambil risiko, dan proactivity atau bergerak. Inovatif, sendiri maknanya selalu mencari perbaikan dan peningkatan dari kualitas produk yang dihasilkan.
Lalu, berani mengambil risiko, di masa pandemi masyarakat biasanya takut untuk menjalankan usaha, tapi seorang entrepreneur sejati harus berani mengambil risiko dalam situasi sesulit apapun. Terakhir, proactivity (bergerak), untuk selalu berusaha mencari dan mengikuti berbagai program yang dihadirkan oleh pemerintah.
Menparekraf Sandiaga saat hadir dalam acara Bedah Desain Kemasan Kuliner Nusantara (BEDA’KAN), yang diselenggarakan di Hotel Raja Mandalika, Minggu (20/2/2022), mengatakan enterpreneur harus memiliki tiga karakter utama inovatif, berani mengambil keputusan, dan proactivity. “Ketiga hal itu harus kita tanamkan dan terus kita kembangkan,” ujarnya.
Selain ketiga karakter yang harus ditanamkan oleh pelaku ekonomi kreatif, dalam menghasilkan produk ekraf yang berdaya saing dan berkualitas yang perlu diperhatikan adalah dari segi kemasan. Dikatakan Menparekraf, kemasan adalah queen, sedangkan isi dan rasa produk adalah king, jika keduanya dihadirkan dalam satu produk, maka akan menjadi kingdom yang kuat, dan akan berdampak pada peningkatan penghasilan dan juga terbukanya peluang usaha.
Oleh karena itu, program BEDA’KAN dihadirkan Kemenparekraf, agar pelaku ekonomi kreatif di NTB mampu menciptakan desain dan kemasan yang menarik sehingga bisa memberikan nilai tambah dan daya tarik terhadap produk di mata masyarakat.
Kemasan produk kuliner juga harus memiliki nilai fungsi yang optimal serta sesuai dengan target pasar. Terlebih lagi, perhelatan MotoGP Mandalika sebentar lagi akan berlangsung. Pelaku ekraf harus mampu mengambil peluang tersebut.
“Seiring dengan cukup banyak event internasional yang diadakan di Indonesia seperti MotoGP dan KTT G20 para pelaku UMKM harus bisa mengambil peran untuk hadir dalam gelaran tersebut,” ungkapnya.
Sementara salah seorang peserta BEDA’KAN, owner Niat Baik Bekry, Novita Dewi menyampaikan bahwa program ini adalah program Kemenparekraf yang tepat sasaran dan tepat manfaat. Karena, Novita mengaku banyak mendapat manfaat, seperti omzet penjualan meningkat hampir 10 kali lipat. Selain program BEDA’KAN, Novita juga pernah mengikuti program Masamo (Masak Bersama Master secara Online), dan AKI (Apresiasi Kreasi Indonesia).
“Saya benar-benar bersyukur sekali aktif di media sosial, selalu memantau untuk mencari informasi mengenai program baru Kemenparekraf. Karena banyak sekali manfaat yang saya dapat,” tuturnya.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Riwud Mujirahayu; Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani; Direktur Poltekpar Lombok, Herry Rachmat Widjaja; Kadispar Provinsi Nusa Tenggara Barat, Yusron Hadi; Kadis Koperasi UMKM Provinsi NTB, Ahmad Masyhuri; dan Brand Aktivist, Akbar Moujahid.