OKU, Haloindonesia.co.id – Banjir di Ogan Komering Ulu (OKU) dianggap sebagai yang paling parah dalam kurun waktu 8 tahun terakhir. Sebelumnya, banjir parah di OKU terjadi pada tahun 2016, ketika debit Sungai Ogan meningkat akibat hujan deras.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, banjir tahun ini merupakan yang terburuk sejak 2016. Peningkatan debit Sungai Ogan disebabkan oleh curah hujan yang tinggi di OKU.
“Banjir seperti ini pernah terjadi pada 2016 lalu, debit Sungai Ogan naik tinggi,” ungkap Iqbal, pada Kamis (9/5/2024).
Iqbal mengungkapkan bahwa beberapa akses jalan yang sebelumnya ditutup kini telah dibuka kembali. Tim BPBD Sumsel telah dikerahkan untuk memberikan bantuan dalam penanganan banjir.
Namun, Iqbal menyatakan bahwa akses internet di daerah terdampak banjir mengalami gangguan, dan sejumlah lokasi juga mengalami pemadaman listrik.
“Penutupan akses jalan yang sempat dilakukan kemarin sudah bertahap dibuka. Tadi siang saya sudah hubungi tim yang turun ke OKU, akses jalan sudah dibuka,” ungkapnya.
“Dan juga sampai saat ini jaringan listrik dan internet di OKU masih alami kendala. Pemadaman itu untuk antisipasi korsleting listrik,” lanjutnya.
Meskipun demikian, tim BPBD Sumsel melaporkan bahwa banjir telah mulai surut setelah melihat kondisinya. Hanya beberapa lokasi dengan elevasi rendah yang masih terendam banjir.
Mereka juga telah merespons dengan cepat dengan memberikan bantuan seperti obat-obatan, makanan, selimut, dan lain-lain kepada warga yang terkena dampak.
Iqbal mengatakan bahwa BPBD OKU diminta untuk menyusun desain pemetaan daerah yang rentan terhadap banjir. Pemetaan tersebut bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya banjir berulang di masa depan.
(HES)