“Melalui Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak. Selain itu, kami berupaya meningkatkan layanan perlindungannya juga. Mari bersama-sama kita lakukan pencegahan kekerasan perempuan dan anak,” ujar Pj. Gubernur Teguh.
Ia melanjutkan, kehadiran dua mobil ini menjadi solusi dalam memberikan layanan konseling yang inklusif dan berkelanjutan di Jakarta. Menurutnya, peran perempuan dan anak sangat penting dan strategis dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota global. Ia berharap, kehadiran Mobil SAPA bisa menjadi simbol harapan di masa depan dan inspirasi bagi daerah lain dalam menghadirkan layanan serupa.
“Karena kita sadar Jakarta adalah barometer dan cerminan seluruh daerah yang ada di Indonesia, kehadiran Mobil SAPA ini diharapkan bisa meningkatkan akses layanan konseling bagi perempuan dan anak, serta mempercepat penanganan kasus terkait pelaporan kekerasan yang terjadi. Layanan konsultasi mobile juga menjadi katalisator perlindungan perempuan dan anak yang lebih optimal, sekaligus mendukung pembangunan keluarga yang berkualitas di Jakarta,” imbuh Pj. Gubernur Teguh.
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT Hanwa Life Hong Jeong Pyo mengatakan, melalui keberadaan Mobil SAPA, pemerintah daerah akan menjadi lebih dekat dengan masyarakat yang membutuhkan. Ia berharap, Mobil SAPA akan memberikan dukungan kesehatan mental dan emosional yang lebih baik bagi perempuan dan anak-anak yang sedang berada dalam kesulitan.
“Kendaraan ini dirancang untuk memberikan konseling kesehatan mental dan program dukungan kemandirian. Di dalamnya juga dilengkapi area untuk makan dan istirahat. Kendaraan ini tidak hanya sekadar moda transportasi, tetapi simbol dukungan yang mendatangi masyarakat secara langsung. Harapannya, Mobil SAPA ini menjadi harapan baru bagi perempuan dan anak di Indonesia,” ujar Hong Jeong Pyo.
Perlu diketahui, Mobil SAPA ini akan beroperasi di fasilitas umum, seperti sekolah, panti, rumah susun, pasar tradisional, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), serta lokasi kegiatan masyarakat seperti Hari Bebas Kendaraan Bermotor, lokasi bencana, dan lain sebagainya. Adapun petugas Mobil SAPA terdiri dari konselor Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA), konselor Pusat Pelayanan Keluarga (Puspa), serta kader Pusat Informasi Konsultasi (PIK) Keluarga. Layanan konseling ini dapat membantu pencapaian target program perlindungan untuk perempuan dan anak, serta pembangunan keluarga di Jakarta.