Beranda Airport Pengembangan Bandara Lagaligo Butuh Penyelesaian Lahan Segera

Pengembangan Bandara Lagaligo Butuh Penyelesaian Lahan Segera

BERBAGI
Pengembangan Bandara Lagaligo Butuh Penyelesaian Lahan Segera

Haloindonesia.co.id – Indonesia merupakan negara kepualaun terbesar di dunia. Memiliki jumlah lebih dari. 1.700 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan Pulau Miangas hingga Pulau Rote, Indonesia mempunyai tantangan tersendiri dalam menghadirkan aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah.

Pasalnya, dengan terjalinnya keterhubungan antar daerah akan berdampak positif terhadap pergerakan orang dan barang antar wilayah. Tentu saja, hal ini akan meningkatkan roda perekonomian suatu daerah.

Selanjutnya, untuk membuka suatu wilayah kepulauan seperti di Indonesia, membutuhkan infrastuktur transportasi yang mampu menghubungkan antar wilayah. Di negara yang memiliki ribuan pulau moda transportasi yang dianggap paling efisien adalah moda transportasi angkutan udara.

Berbicara mengenai moda transportasi angkutan udara tidak lengkap tanpa berbicara mengenai peran dan fungsi bandara. Salah satunya, kehadiran Bandara Lagaligo yang dioperasikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bandara Lagaligo yang terletak di Bua, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, berada sekitar 360 km dari Kota Makassar, dengan waktu tempuh kurang lebih delapan jam perjalanan darat.
Pengembangan Bandara Lagaligo Butuh Penyelesaian Lahan Segera
Peran dan Fungsi  Bandara Lagaligo

Kehadiran Bandara Lagaligo memiliki peranan yang cukup penting dalam mendukung pergerakan orang dan barang dari dan menuju ke wilayah ini. Selain menjadi salah satu pintu gerbangan, Bandara Lagaligo dapat menunjang sektor pariwisata melalui dukungan jasa penerbangan bagi para wisatawan yang berkunjung

Dalam sektor pariwisata, bandara memiliki fungsi sebagai pintu masuk bagi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Apalagi jika potensi di suatu daerah juga ada di sektor bisnis, sehingga mengundang pebisnis, selain mobilitas masyarakat setempat.

Kepala Bandara Lagaligo Suharmadji, mengatakan, Bandara Lagaligo saat ini melayani satu maskapai penerbangan, yakni, Wings Air untuk rute Kabupaten Luwu ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. “Maskapai Wings Air dengan pesawat jenis ATR 72-600 melayani penerbangan setiap hari dengan movement (pergerakan) sebanyak 14 kali dalam satu minggu dengan rute Luwu_Makassar dan Makassar-Luwu, dengan membawa penumpang yang hampir selalu penuh,” kata Suarmadji, kepada Halo Indonesia, di Luwu, beberapa waktu lalu.

Pengembangan Bandara Lagaligo

Memasuki tahun 2024, menurut Suharmadji, ia akan fokus untuk me-review master plan sesuai wacana pemerintah daerah, dimana akan ada rencana dilakukan pengembangan wilayah menjadi Provinsi Luwu Raya. Sehingga Kementerian Perhubungan dalam hal ini Kantor UPBU kals III Lagaligo sebagai UPT Kementerian Perhubungan juga harus mendukung kearah itu dalam bentuk pengembangan Bandara.

“Oleh sebab itu, kami fokus untuk melakukan review master plan untuk pengembangan Bandara Lagaligo ke depan. Kebetulan master plan yang ada sekarang memang sudah saatnya untuk review disesuaikan dengan tata ruang yang ada dan perencanaan pembangunan menjadi Luwu Raya. Tentu saja ini memiliki tahapan dalam melakukan review master plan karena kami akan berkoordinasi dan minta arahan pimpinan untuk mewujudkan itu,” ujar Suharmadji.
Pengembangan Bandara Lagaligo Butuh Penyelesaian Lahan Segera
Selain itu menurut dia, kami juga melanjutkan program kerja yang dilakukan Kepala Bandara Lagaligo sebelumnya, seperti pembebasan lahan di ujung runway 17 yang masih tertunda. “Kami terus berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah atau pemerintah propinsi terkait aset-aset yang sudah dihibahkan ataupun yang belum  untuk segera dapat diselesaikan prosesnya,” jelas Suharmadji.

Menurut Suharmadji, memang permasalahan pembebasan lahan merupakan hal yang krusial untuk diselesaikan sebab pembebasan lahan menjadi suatu hal yang sensitif di masyarakat, maka diperlukan pendekatan-pendekatan khusus ke masyarakat sekitar bandara yang sifatnya lebih humanis.

Dia menambahkan, kami mendapatkan penjelasan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) kabupaten Luwu, bahwa untuk pembebasan lahan Bandara sudah tidak ada kendala, sudah berproses dan segera diselesaikan, hanya penyelesaian administrasi.

Saat ini, menurut Suharmadji, runway yang difungsikan di Bandara Lagaligo sepanjang 1.600 meter dari 1.980 meter. “Untuk apron, tahun depan kami ada pengembangan apron ,” kata dia.
Pengembangan Bandara Lagaligo Butuh Penyelesaian Lahan Segera
Saat ini, Bandara Lagaligo melayani penerbangan dari maskapai Wings Air dengan menggunakan jenis pesawat ATR 72-600 setiap hari menuju Makassar. “Kami juga  mengusulkan Wings Air dapat menambah penerbangan menjadi 2 kali dalam sehari,” ujar dia.

 

Bagikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.