Banyuwangi, Haloindonesia.co.id – Menyikapi adanya lonjakan volume kendaraan yang akan menyeberang di lintas Ketapang- Gilimanuk, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyatakan bahwa hingga kini terus dilakukan sejumlah upaya untuk mempercepat penguraian kendaraan. Salah satu upaya tersebut yaitu dengan menambah jumlah kapal yang beroperasi.
“Sebelumnya telah terjadi lonjakan pengguna jasa pelabuhan di masa arus balik cuti bersama hari raya Idul Adha terlebih juga adanya kegiatan perbaikan dan penutupan dermaga ponton di sisi pelabuhan Gilimanuk Bali yang juga berdampak pada pelayanan di pelabuhan Ketapang Jawa Timur,” demikian disampaikan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur, Utomo Harmawan pada Rabu (05/07).
Terjadinya kepadatan dalam area parkiran di dalam Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dan antrian di luar pelabuhan terjadi mulai Senin (03/07). “Hal-hal yang telah dilakukan oleh kami di BPTD Kelas II Jatim adalah melakukan percepatan Tiba Bongkar Muat Berangkat (TBMB) sehingga tidak mengikuti lagi jadwal dan time table,” tambah Utomo.
Dari data yang dihimpun oleh BPTD Kelas II Jawa Timur di Pelabuhan Ketapang tercatat sebanyak 8.104 kendaraan pada Senin (03/07) dan 6.656 kendaraan pada Selasa (04/07). Sementara di Pelabuhan Gilimanuk pada Senin (03/07) ada sebanyak 5.570 kendaraan dan pada Selasa (04/07) sebanyak 5.392 kendaraan.
Utomo menambahkan bahwa sejak kepadatan pelabuhan dimulai juga telah dilakukan penambahan ketersediaan kapal dengan menambah 1 kapal di masing-masing MB1, M2, M3. “Semula ada 15 kapal menjadi 18 kapal, sementara di dermaga plengsengan/ LCM juga ditambahkan ketersediaan kapal dari 12 Kapal menjadi 15 Kapal,” lanjut Utomo.
Dengan kondisi air surut yang terjadi di dermaga plengsengan/ LCM juga ikut mempengaruhi keterlambatan layanan pelabuhan penyeberangan yang mengakibatkan penumpukan antrian.
“Untuk menangani antrian di jalan umum yang didominasi oleh kendaraan kendaraan pribadi dan kendaraan logistik telah dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas. Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Polres Banyuwangi, Dishub Kabupaten Banyuwangi, PT. ASDP dan stakeholder terkait di wilayah pelabuhan Ketapang sehingga kami berharap kepadatan dan antrian kendaraan dapat segera terurai,” ujarnya.
Utomo menyampaikan juga bahwa BPTD Kelas II Jatim telah menurunkan petugas pengatur lalu lintas juga dibantu oleh personil petugas UPPKB Watudodol, Banyuwangi yang dialihkan untuk bertugas membantu pengaturan lalu lintas Pelabuhan Ketapang.