
Jakarta, Haloindonesia.co.id – Jakarta terpilih menjadi tuan rumah PUBG Mobile Super League – Southeast Asia atau PMSL-SEA. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar memberi pesan agar penyelenggaraan turnamen berkelas internasional ini bisa dimanfaatkan karena memiliki banyak potensi terutama pada bidang ekonomi kreatif.
Hal itu disampaikan Wamenekraf Irene ketika menerima audiensi dari Hero Esports di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta, Kamis 17 April 2025. Wamenekraf Irene menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan tim penyelenggara karena potensi ini ke depannya bisa menjadikan Indonesia, khususnya Jakarta, sebagai salah satu pusat esports Asia.
“Membangun pusat esports butuh komitmen yang tinggi, terlebih Jakarta nantinya akan menjadi tuan rumah untuk kejuaraan tingkat Asia Tenggara. Karena di tahun 2027 tepat di usia Jakarta yang ke-500 tahun, kita ingin menjadikan Jakarta sebagai kota esports, sehingga itu sudah harus dibangun dari sekarang. Melalui komitmen tersebut kita bisa membangun banyak potensi bisnis agar turnamen esports bisa menarik banyak orang luar untuk datang ke esports center di Jakarta,” kata Wamenekraf Irene dalam audiensi tersebut.
Wamenekraf Irene menyebutkan banyak potensi bisnis yang bisa dikembangkan saat Jakarta menjadi tuan rumah PMSL-SEA. Salah satunya, disebut Wamenekraf Irene, dengan turut melibatkan para Intellectual Property (IP) lokal untuk masuk ke dalam dunia esports.
“Esports itu bukan hanya tentang manusianya atau gamers, tetapi banyak hal yang bisa menjadi perhatian sehingga esports di Indonesia bisa menjadi perhatian dunia. Bekerja sama dengan IP lokal salah satu contoh kolaborasi yang sangat baik untuk saat ini. Terlebih dengan menghadirkan merchandise yang lucu-lucu dan bisa melibatkan merek-merek lokal dalam pembuatannya,” papar Wamenekraf Irene yang didampingi Direktur Gim Luat S.P Sihombing.
PUBG Mobile Super League sendiri mendapat dukungan penuh dari PB ESI (Pengurus Besar Esports Indonesia). Di sisi lain Hero Esports selaku perusahaan esports terbesar di Asia sudah menjalankan 7 ribu pertandingan setiap tahunnya dan menjangkau lebih dari 800 juta penggemar melalui berbagai penyelenggaraan turnamen bergengsi.
Stefano Adrian selaku Project Manager Hero Esports mengaku mendapat banyak hal usai beraudiensi dengan Wamenekraf Irene. Dia turut membuka peluang kolaborasi yang bisa dilakukan untuk memperkuat ekosistem esports di Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi tim Kemenekraf yang sudah memberikan arahannya untuk kita agar bisa membangun ekosistem ini lebih kuat lagi sehingga tidak kalah dengan negara-negara lain. Bahkan, lewat gim kita bisa memperkenalkan budaya Indonesia yang kuat karena selama ini Indonesia juga sangat dikenal lewat para penggemarnya yang sangat loyal di setiap turnamen. Harapannya, esports di Indonesia industrinya bisa sama dengan olahraga konvensional pada umumnya seperti sepak bola atau bulutangkis,” ujar Stefano.