Tangerang, HaloIndonesia – Presiden Joko Widodo mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menyelesaikan pembahasan soal Rancangan Undang-Undang (UU) Kewirausahaan. Dengan disahkannya rancangan tersebut menjadi undang-undang, diharapkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dapat semakin berkembang.
“Saya setuju sekali undang-undang kewirausahaan ini segera diselesaikan di DPR. Di dalamnya menyangkut percepatan ekonomi untuk pengusaha-pengusaha pemula (startup),” kata Presiden dalam pembukaan Sidang Dewan Pleno II dan Rapat Pimpinan Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2018, di Tangerang, Banten, Rabu (07/03/2018).
Harapan yang serupa juga dinyatakan Ketua Umum HIPMI, Bahlil Lahadalia, saat memberikan laporannya kepada Presiden di acara yang sama. UU Kewirausahaan dipandang perlu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional mengingat rasio wirausaha di Indonesia meningkat dari 1,6 persen menjadi 3,1 persen.
Selain itu, pemerintah juga akan memperjuangkan penyaluran kredit dari bank kepada pelaku usaha industri kecil dan menengah. Saat ini, penyaluran kredit tersebut memang hanya berada pada kisaran 20 persen. Menurut Presiden, angka tersebut masih dirasa kurang.
“Saya juga setuju bahwa kredit yang disalurkan sekarang ini kurang lebih hanya 20 persen dari kredit yang ada, ini sangat kecil. Oleh sebab itu, kalau tadi ketua umum menyampaikan 30 persen, saya berpikir harusnya lebih dari itu,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kepala Negara juga mendukung para pengusaha kecil untuk naik kelas. Namun, Presiden juga berharap agar para konglomerat baru yang nantinya terlahir tidak hanya berasal dari Jakarta saja.
“Perlu ada konglomerat-konglomerat baru di Indonesia yang asalnya dari UKM-UKM. Tidak hanya dari Jakarta, tapi dari daerah-daerah. Nanti di sidang pleno tolong dirumuskan jurusnya seperti apa. Saya terima jadi saja, sudah,” ujarnya yang langsung disambut tepuk tangan.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Banten Wahidin Halim dan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bahlil Lahadalia.
Pengusaha Muda Diminta Buka Peluang Baru Dunia Usaha
Potensi yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha lokal dalam menyongsong era perubahan amatlah besar. Keterampilan dan kemampuan melihat arah perubahan di masa depan yang dimiliki utamanya oleh para pengusaha muda Indonesia juga dapat membuka peluang-peluang baru bagi dunia usaha.
Ia mencontohkan salah satu gerai makanan “Warunk Upnormal” yang disebutnya mampu memadukan antara industri makanan dan minuman dengan industri gaya hidup. Pola seperti itu yang menurut Presiden akan dapat berkembang di masa yang akan datang.
“Ekonomi masa depan sekarang ini bergerak ke industri lifestyle. Saya lihat selain tempat nongkrong, (Upnormal) juga menyajikan makanan minuman dengan varian yang sangat banyak. Saya kira bisnis-bisnis seperti ini yang akan berkembang dengan baik,” kata Presiden.
Kreatifitas anak bangsa juga disebutnya tidak kalah dengan buatan luar. Apalagi, banyak pengusaha muda lokal yang kini mulai melirik kreasi-kreasi tertentu yang belum banyak disadari potensinya oleh banyak pihak.
“Sepeda motor yang custom made, hal seperti ini yang belum banyak dilihat oleh pengusaha-pengusaha kita. Kalau ini bisa dikembangkan dalam jumlah yang besar, saya meyakini kalau ekonomi kita bisa lebih baik,” tuturnya.
Oleh karenanya, Presiden meminta kepada para pengusaha-pengusaha muda Indonesia, utamanya bagi para pelaku usaha rintisan agar jeli melihat setiap peluang yang sebenarnya masih sangat terbuka lebar.