Tangerang, HaloIndonesia — Masyarakat sesungguhnya adalah salah satu pemegang kepentingan (stakeholder) yang penting dalam penerbangan karena masyarakat terlibat dalam setiap proses penerbangan. Baik itu mulai dari proses desain sebuah pesawat hingga operasional penerbangan, masyarakat selalu terlibat. Untuk itu, upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap dunia penerbangan adalah sangat penting untuk menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan (Selamanya) pelayanan penerbangan itu sendiri.
Hal tersebut diungkapkan Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso saat membuka acara “Sobat Aviasi Akademi Blogger” yang diadakan oleh Bagian Kerjasama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara bekerjasama dengan Kompasiana di Tangerang, 24-25 Maret ini. Dalam acara yang diikuti 50 blogger tersebut menampilkan narasumber dari pemerhati penerbangan Alvin Lie serta praktisi blog, video dan fotografi seperti Fikri dari Kompas.com, Iskandar Zulkarnain dari Kompasiana dan fotografer senior harian Kompas, Arbain Rambey.
“Dalam Undang-Undang no. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, masyarakat itu termasuk salah satu stakeholder penerbangan karena perannya sangat penting dalam mendukung keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan. Misalnya saja, masyarakat di sekitar bandara bisa turut berperan dengan tidak mendirikan bangunan tinggi karena akan mengganggu kawasan keselamatan operasional penerbangan (KKOP),” ujar Agus Santoso.
Untuk itu, Agus melanjutkan bahwa masyarakat perlu mendapat edukasi yang baik dan benar terkait penerbangan karena industri penerbangan merupakan sektor yang sophisticated, canggih dan rumit karena berteknologi tinggi. Di sisi lain, transportasi penerbangan merupakan transportasi yang sangat penting karena berkecepatan tinggi dan bisa menjangkau ke berbagai tempat baik itu di pegunungan maupun perairan.
“Untuk itulah Presiden Joko Widodo juga memberikan perhatian yang serius pada sektor perhubungan udara. Misalnya untuk membuka transportasi di Papua yang alamnya susah ditembus, sehingga ada keadilan bagi saudara-saudara kita yang bermukim di sana. Kita di sektor perhubungan udara telah membuat jalur Trans Udara Papua untuk mendukung program Presiden tersebut,” lanjut Agus.
Agus berharap para blogger yang tergabung dalam Sobat Aviasi Akademi ini agar menjadi agent of change dalam merubah pengertian dan memberi pengetahuan yang baik dan benar pada masyarakat.
Para blogger Sobat Aviasi ini juga diharapkan dapat membantu meneruskan informasi terkait kebijakan-kebijakan Pemerintah terkait penerbangan melalui media sosial maupun media lainnya dalam bentuk tulisan, foto atau video. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan awarness kepada masyarakat lain sehingga dapat menumbuhkan kesadaran dalam mematuhi regulasi penerbangan, taat terhadap prosedur penerbangan serta dapat mengetahui hak dan kewajiban saat menggunakan moda transportasi udara.
“Di samping itu dengan acara ini diharapkan ada saling bertukar pengetahuan dan pengalaman serta dapat memberi masukan sehingga makin menyempurnakan sistem penerbangan nasional kita,” ujar Agus lagi.
Sementara itu pemerhati penerbangan Alvin Lie juga menyambut baik program kegiatan ini. Menurutnya banyak kejadian negatif terkait keselamatan penerbangan karena ketidaktahuan penumpang dan masyarakat.
“Acara ini luar biasa. Karena keselamatan penerbangan itu bukan hanya tanggung jawab penyelenggara penerbangan tapi juga perlu partisipasi aktif para pengguna jasanya. Faktor ketidaktahuan para pengguna jasa penerbangan itu juga bisa memicu kecelakaan. Jadi dengan tambahan pengetahuan pada masyarakat ini, tentunya kita juga bisa mengurangi resiko kecelakaan penerbangan,” ujarnya.
Dalam laporan saat pembukaan acara, COO Kompasiana Iskandar Zulkarnain menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para blogger Kompasiana terkait dunia penerbangan. Dengan demikian para blogger tersebut dapat menyampaikan konten, baik dalam bentuk tulisan, foto dan video penerbangan secara lebih menarik kepada masyarakat.