Sumbawa Barat, Haloindonesia.co.id – Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM menyampaikan, bahwa pemda Sumbawa Barat akan melakukan pembebasan lahan seluas 100 hektar di Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano, Rabu (31/3/2021). Hal itu dijelaskan Bupati usai kegiatan RKPD tahun 2022 yang bertempat di Graha Bukit Bintang, Kecamatan Taliwang.
“Di lahan seluas 100 hektar nantinya akan dibangun bandara untuk menambah sarana konektifitas daerah. Dimulai hari ini dan seterusnya, pemda akan melakukan pembebasan lahan untuk didarati pesawat seperti Panjang runway 2.100 meter,” ujar Musyafirin.
Disebutkan pihaknya telah memulai menyusun dokument termasuk RIB, dan segera dilakukan tahapan sosialisasi hingga ke KJPP.“ Sejauh ini, terkait pemindahan pemukiman, itu informasinya tidak benar sehingga perlu kami klarifikasi,” katanya.
Adapun titik koordinat untuk pembangunan bandara di Desa Kiantar sangat cocok didarati pesawat berbadan besar ” Bandara akan dibangun di Desa Kiantar, dikarenakan itu sudah sesuai dengan hasil Feasibility Study (FS),” sebut Musyafirin.
Mengenai rencana semula yang menyebutkan lokasi bandara di Sekongkang, Bupati menegaskan bahwa aset milik Pemda itu dalam proses sewa menyewa antara Pemda dengan perusahaan PT AMNT.“ Bandara tersebut nantinya akan disewa selama lima tahun dengan nilai sewa yang telah disepakati antara kedua belah pihak,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, pemda akan melakukan pembebasan lahan. Untuk harga, nantinya akan dihitung tim penilai independen (appraisal). Tim ini yang akan menghitung nilai ganti rugi lahan warga. “Proses pembayarannya nanti dikirim langsung ke rekening pemilik lahan,” terangnya.
Lanjut pria yang akrab disapa Mus ini, pembangunan Bandara Kiantar akan melibatkan investor di bidang penerbangan. Pemerintah berharap masyarakat Kiantar memberikan dukungan penuh dan siap melepaskan lahan sesuai yang dibutuhkan. “Kehadiran bandara di Kiantar akan memberikan dampak cukup besar bagi masyarakat sekitar. Jika sebelumnya Kiantar masuk sebagai desa tertinggal, kehadiran bandara ini akan menjadikan Kiantar desa yang maju,” ujarnya.
Tak hanya itu, Kiantar akan menjadi pintu gerbang masuk Sumbawa Barat. Setiap orang yang menggunakan jasa penerbangan akan naik dan turun melalui Kiantar. “Ini akan menjadikan konektivitas di Sumbawa Barat semakin baik. Para turis atau wisatawan yang selama ini mengeluh karena tidak adanya akses transportasi udara yang memadai di Sumbawa Barat akan dijawab dengan hadirnya bandara Kiantar,” katanya.