JAKARTA, HALO INDONESIA – Hari ketiga pasca musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610, akhirnya salah satu black box pesawat berhasil ditemukan pada hari ini, Kamis (1/11). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan pentingnya salah satu black box yang telah ditemukan tersebut.
“Dengan diperolehnya black box ini, kami harapkan bisa meneliti lebih jauh (apa yang sebenarnya terjadi). Selain itu. Kami masih punya banyak tugas. Pencarian jenazah masih tetap dijalankan dan satu black box lagi masih dicari,” ucap Menhub usai melakukan peninjauan Posko Terpadu Posko Terpadu Evakuasi Korban sekaligus menyaksikan datangnya blackbox di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (1/11).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun memberi apresiasi penuh kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mendukung penanganan insiden jatuhnya pesawat Lion Air.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polisi Republik Indonesia (Polri), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Pertamina, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Basarnas yang telah bekerja keras,” ucap Menhub
Dalam tinjauannya, Menhub mendapat berbagai penjelasan dari Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, dan Sistem Komunikasi Pencarian dan Pertolongan Dody Trisunu di tenda Basarnas. Menhub juga menyaksikan datangnya salah satu black box yang telah ditemukan tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan bahwa black box yang ditemukan kemungkinan besar adalah Flight Data Recorder (FDR).
“Jerih payah kita akhirnya tadi pagi menemukan salah satu black box yang dipasang pada pesawat. Kemungkinan besar itu adalah FDR dan satu lagi saat ini masih dilakukan pencarian. FDR ini fungsinya adalah mengetahui kecepatan, ketinggian, arah jadi kita bisa menguak misteri kecelakaan ini,” imbuh Soerjanto.
Ketua Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M. Ilyas pun menjelaskan proses ditemukannya salah satu black box.
“Kami mendapatkan black box di area utara dimana daerah last contact pesawat. Kami gunakan gabungan teknologi multi beam. Multi beam itu dengan teknik side scan sonar,” tuturnya. (BNK/RDL/RK/BI)