Bandung, Haloindonesia.co.id – Sebagai salah satu upaya mengurai kemacetan lalu lintas, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mengakselerasi pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR).
Ia mengungkapkan, eksisiting kondisi target pembangunan pastinya berubah. Sehingga butuh evaluasi untuk pembangunan yang maksimal.
“Kondisi di lapangan berubah. Ada fly over, pembangunan gedung, jadi tingkat kesulitan pembangunan dievaluasi lagi,” ungkapnya.
Koswara mengatakan, secara keseluruhan proyek BIUTR tersebut sudah diambil alih oleh pemerintah pusat. Sehingga daerah tinggal mendukung dan pengkondisian sosial di masyarakat.
“Secara keseluruhan BIUTR ini sudah diambil alih pemerintah pusat, jadi kita tinggal menunggu dukungan lapangan kemudian kondisi sosial masyarakat,” ungkapnya.
Terkait Detail Engineering Desain (DED) dan lelang investasi akan dilaksanakan sekitar tahun 2025. DED ini merupakan dokumen desain teknis yang mendetailkan semua aspek proyek konstruksi, seperti desain struktural, mekanikal, elektrikal, dan spesifikasi material.
“Jadi tahun 2025 itu DED dan lelang investasinya. Kalau selesai DED dan lelang, jadi tahun 2026 harus mulai konstruksi,” tuturnya.
Disinggung soal target rampungnya pembangunan, Koswara menyebutkan, pembangunan tergantung dari lahan yang akan menjadi target.
“Pembangunan tergantung dari lahan. Biasanya yang menjadi kendala itu di lahan, mudah – mudahan karena ini sudah dipersiapkan lebih lama, lahan bisa teratasi dibantu semua pihak,” ujar Koswara.
Untuk rute, mulai dari Jalan Pasteur – Jalan Pasupati – Gasibu. Alternatif 1 ke Cicaheum dan alternatif 2 masuk ke Jalan Supratman – Antapani.
“Rutenya itu, Jalan Pasteur arah Pasupati, kemungkinan alternatif 1 terus ke Cicaheum. Alternatif 2 sedang dikaji itu masuk ke Supratman terus ke Antapani. Ini lagi diperbandingkan mana yang lebih efisien,” ungkapnya.
Menurutnya, BIUTR ini jalan tol dalam kota direncanakan menghubungkan wilayah utara dan selatan Kota Bandung.
Proyek ini bertujuan untuk memperbaiki aksesibilitas dan mengurangi kemacetan di Kota Bandung dan sekitarnya.
“Sehingga kawasan utara dan selatan itu jalan Bypass (Soekarno Hatta) menyambung dengan tol Padaleunyi melalui gerbang 149 dan Jalan Rumah Sakit, ujungnya di Cibiru – Cileunyi,” tuturnya.