SINGKAWANG HaloIndonesia – Prestasi besar dibukukan Festival Cap Go Meh 2018 Singkawang, Kalimantan Barat. Perhelatan tersebut meraih 4 rekor MURI sekaligus. Rekor itu adalah replika naga terbanyak, gerbang Cap Go Meh terbesar, Tatung terbanyak, dan Lampion terbanyak. Lebih spesial lagi, beberapa rekor mampu merevisi capaian di tahun sebelumnya.
Seperti diketahui, event spektakuler tersebut digelar dari tanggal 15 Februari hingga 2 Maret 2018 dengan berbagai rentetan acara.
“Festival Cap Go Meh tahun ini sangat luar biasa. Kami berhasil meraih 4 rekor MURI sekaligus. Rekor ini menjadi bukti kreativitas masyarakat Singkawang,” ungkap Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie dalam keterangan resminya.
Festival Cap Go Meh 2018 benar-benar bertabur rekor. Penghargaan rekor MURI itu sudah diberikan di Gedung Serba Guna STIE Mulia Singkawang pada hari Rabu (28/2). Rekor replika naga terbanyak diberikan karena festival ini diikuti 9 naga warna warni. Pada 2017, festival ini meraih rekor MURI untuk kategori naga terpanjang karena mencapai 178 meter.
Rekor MURI pendirian gerbang Cap Go Meh terbesar menjadi prestasi berikutnya. Gerbang ini memiliki tinggi 6 meter dan lebarnya 16,2 meter. Terlihat unik, gerbang tersebut dilengkapi 12 shio. Bila malam hari, gerbang ini akan terang bercahaya. “Prestasi-prestasi ini milik masyarakat Singkawang. Mereka benar-benar melestarikan budaya yang ada di Singkawang, dan tentunya menjadi daya tarik pariwisata,” katanya.
Selain rekor baru, festival ini juga merevisi prestasi MURI tahun sebelumnya. Rekor baru dipecahkan pemasangan jumlah lampion terbanyak. Ada sekitar 20.607 lampion yang dipasang saat ini. Jumlah itu pun melampaui rekor MURI 10.895 buah pada tahun 2009. Diikuti sedikitnya 1.038 Tatung, jumlah ini juga merevisi rekor MURI 2011. Saat itu, festival ini menampilkan 777 orang Tatung.
“Selain membuat rekor baru, kami juga memperbarui catatan-catatan sebelumnya. Sebelumnya festival ini memang pernah mendapatkan rekor MURI beberapa kali. Kami harap dengan capaian banyak rekor MURI tahun ini membuat perayaan semakin meriah, dan tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” ujar Tjhai Chui Mie.
Selain jumlah lampion dan Tatung, ada beberapa rekor MURI yang event tersebut raih. Rekor tersebut adalah rekor MURI lampion terbesar di tahun 2011. Pada tahun tersebut, festival ini juga masuk MURI dengan kue keranjang terbesar. Replika tembok China terbesar pada 2012 juga dicatat MURI, termasuk replika naga terpanjang tersebut.
“Dibutuhkan kerja keras dari semua elemen masyarakat untuk mendapatkan pengakuan MURI. Kami gembira karena ada rekor yang berhasil dilewati. Semoga prestasi positif ini menjadi inspirasi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada Kementerian Pariwisata yang telah mendukung acara ini,” tutur Ketua Panitia Imlek dan Cap Go Meh 2018 Kota Singkawang Tjhai Leonardi.
Euforia sangat terasa di Festival Cap Go Meh ini. Pawai Lampion yang digelar Rabu (28/2) malam pun terasa sangat spesial. Jalanan di jantung kota Singkawang mendadak macet. Sebab, pawai ini juga melibatkan 9 replika naga yang sudah diganjar rekor MURI. Untuk menjalankan 9 replika naga ini dibutuhkan 400-500 orang. Aksi mereka pun banyak mendapat perhatian dari wisatawan. Mereka meresponnya dengan kamera handphone sambil bersorak dan tentunya menjadi ajang selfie.
Wisatawan terlihat tertarik dengan karakter unik 9 replika naga dengan warna berbeda. Naga berwarna emas memiliki ukuran 0,85 x 60 meter dengan 19 ruas, lalu naga hijau 0,85 x 56 meter dengan 17 ruas. Tiga naga warna merah, perak, kuning, berukuran 0,75 x 48 meter dengan jumlah 15 ruas. Naga biru dan abu-abu berukuran 0,65 x 36 meter dengan 11 ruas. Lalu, naga pink 0,55 x 28 meter dengan 9 ruas.
“Festival Cap Go Meh ini menjadi fenomena. Banyaknya rekor MURI yang tercipta itu fantastis. Festival ini selalu menarik. Singkawang memang mempesona. Selain festival ini, Singkawang juga banyak memiliki destinasi yang menarik, jadi silahkan kunjungi Singkawang untuk liburan,” jelas Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana yang didampingi Kepala Bidang Pemasaran Area III, Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Sapto Haryono.
Selain Festival Cap Go Meh sebagai menu utama, wisatawan juga bisa merasakan eksotisme lain. Ada beberapa destinasi yang menarik, seperti Pantai Pasir Panjang, Pantai Kura-Kura, juga Rindu Alam. Bila ingin suasana lain Taman Cinta Waterboom dan Mimi Land Beach bisa menjadi alternatif lain. Untuk menjangkau destinasi itu juga bukan kendala karena transportasinya mudah.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun memberikan apresiasi atas berbagai capaian Festival Cap Go Meh. Festival ini menjadi destinasi pariwisata yang sangat menarik. “Rekor-rekor MURI itu menjadi bukti betapa berkualitasnya Festival Cap Go Meh. Level mereka memang dunia. Singkawang juga memberi banyak pilihan bagi wisatawan dengan eksotismenya,” pungkasnya. (*)